Komisi
Pertahanan DPR akan menanyakan kelanjutan program-program pengadaan
alat utama sistem persenjataan dari PT PAL Indonesia pada masa sidang
pertama tahun ini.
“Kami dengar ada 10 item pekerjaan PT PAL yang tidak mampu diselesaikan,” ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin, Kamis, 3 Januari 2013.
Menurut dia, DPR akan kembali menanyakan perkembangan program itu kepada Kementerian Pertahanan dan juga TNI sebagai pengguna. “Berdasarkan pengalaman kami dalam beberapa kejadian, pekerjaan sudah selesai, tapi spesifikasi teknis tiba-tiba dinaikkan semaunya,” ujar Hasanudin.
Dia menjamin DPR akan menanyakan perkembangan seluruh program pengadaan alutsista. “Semuanya akan kami tanyakan,” kata dia. Hasanudin menegaskan, DPR tak ikut campur soal tender persenjataan dan perlengkapan militer. “Pokoknya kami cuma minta penjelasan, barang apa yang akan dibeli dan digunakan beserta harganya.”
Sayangnya, Hasanudin enggan memerinci program apa saja yang mangkrak dari PT PAL. Dia hanya menyebutkan bahwa informasi itu diperoleh dari Kementerian Pertahanan. “Apa betul PT PAL tak mampu menyelesaikan pekerjaannya?” ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menilai, dua jenis kapal militer pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah digarap PT PAL, yakni jenis tugboat dan kapal cepat rudal, bakal molor dari target semula. Kementerian Pertahanan memesan dua unit tugboat serta tiga unit kapal cepat rudal ke PT PAL sejak dua tahun lalu, dengan biaya sekitar Rp 500 miliar.
“Kami dengar ada 10 item pekerjaan PT PAL yang tidak mampu diselesaikan,” ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin, Kamis, 3 Januari 2013.
Menurut dia, DPR akan kembali menanyakan perkembangan program itu kepada Kementerian Pertahanan dan juga TNI sebagai pengguna. “Berdasarkan pengalaman kami dalam beberapa kejadian, pekerjaan sudah selesai, tapi spesifikasi teknis tiba-tiba dinaikkan semaunya,” ujar Hasanudin.
Dia menjamin DPR akan menanyakan perkembangan seluruh program pengadaan alutsista. “Semuanya akan kami tanyakan,” kata dia. Hasanudin menegaskan, DPR tak ikut campur soal tender persenjataan dan perlengkapan militer. “Pokoknya kami cuma minta penjelasan, barang apa yang akan dibeli dan digunakan beserta harganya.”
Sayangnya, Hasanudin enggan memerinci program apa saja yang mangkrak dari PT PAL. Dia hanya menyebutkan bahwa informasi itu diperoleh dari Kementerian Pertahanan. “Apa betul PT PAL tak mampu menyelesaikan pekerjaannya?” ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menilai, dua jenis kapal militer pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah digarap PT PAL, yakni jenis tugboat dan kapal cepat rudal, bakal molor dari target semula. Kementerian Pertahanan memesan dua unit tugboat serta tiga unit kapal cepat rudal ke PT PAL sejak dua tahun lalu, dengan biaya sekitar Rp 500 miliar.
● Tempo.Co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.