Presiden AS, Barack Obama disalahkan atas munculnya ISIS di Timur Tengah. | (Reuters)
Eks bos Pentagon, Leon Panetta, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama harus disalahkan atas munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Alasannya, Obama dia anggap gagal dengan menolak mempersenjatai pemberontak moderat Suriah, ketika kritis Suriah pecah tiga tahun lalu. Jika saat itu Obama mempersenjatai pemberontak Suriah, maka mereka bisa mengusir para militan yang berulah di Suriah dan Irak itu.
Obama, kali ini setuju untuk mempersenjatai pemberontak moderat musuh Presiden Suriah Bashar al-Assad, setelah didukung Kongres AS.
Panetta, kepada CBS, yang disiarkan semalam, mengaku bahwa tahun 2012 dia dan Menteri Luar Negeri AS kala itu, yakni Hillary Clinton telah mendesak Obama untuk mempersenjatai pemberontak Suriah. Tapi Obama menolaknya.
"Saya pikir ada kekhawatiran Presiden (Obama), dan saya mengerti. Dia memiliki rasa takut, bahwa jika kita mulai menyediakan senjata, kita tidak akan tahu di mana senjata-senjata itu akan berakhir," kata Panetta, yang merupakan Menteri Pertahanan ketika pasukan AS menarik diri dari Irak pada tahun 2011.
Ketika ditanya apakah tidak mempersenjatai pemberontak Suriah merupakan kesalahan Obama, dia menjawab; ”Saya pikir itu akan membantu. Dan saya pikir kita membayar harga karena tidak melakukan hal itu dalam apa yang kita lihat saat ini dengan munculnya ISIS.”(mas)
Eks bos Pentagon, Leon Panetta, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama harus disalahkan atas munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Alasannya, Obama dia anggap gagal dengan menolak mempersenjatai pemberontak moderat Suriah, ketika kritis Suriah pecah tiga tahun lalu. Jika saat itu Obama mempersenjatai pemberontak Suriah, maka mereka bisa mengusir para militan yang berulah di Suriah dan Irak itu.
Obama, kali ini setuju untuk mempersenjatai pemberontak moderat musuh Presiden Suriah Bashar al-Assad, setelah didukung Kongres AS.
Panetta, kepada CBS, yang disiarkan semalam, mengaku bahwa tahun 2012 dia dan Menteri Luar Negeri AS kala itu, yakni Hillary Clinton telah mendesak Obama untuk mempersenjatai pemberontak Suriah. Tapi Obama menolaknya.
"Saya pikir ada kekhawatiran Presiden (Obama), dan saya mengerti. Dia memiliki rasa takut, bahwa jika kita mulai menyediakan senjata, kita tidak akan tahu di mana senjata-senjata itu akan berakhir," kata Panetta, yang merupakan Menteri Pertahanan ketika pasukan AS menarik diri dari Irak pada tahun 2011.
Ketika ditanya apakah tidak mempersenjatai pemberontak Suriah merupakan kesalahan Obama, dia menjawab; ”Saya pikir itu akan membantu. Dan saya pikir kita membayar harga karena tidak melakukan hal itu dalam apa yang kita lihat saat ini dengan munculnya ISIS.”(mas)
★ sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.