Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin membantah pemberitaan terkait pernyataan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao yang ingin kembali bergabung dengan NKRI. Sjafrie mengatakan, Xanana tidak pernah menyatakan ingin kembali bergabung. Selain itu, Indonesia menghormati kedaulatan Timor Leste sebagai negara.
Karena itu, Ia berharap isu tak berdasar itu tidak dibesar-besarkan karena bisa menggangu hubungan baik kedua negara. "Saya ingin mengarisbawahi bahwa wacana yang disebutkan dalam tagline itu, tidak ada," kata Sjafrie kepada wartawan Kamis (9/10).
Sjafrie yang mengaku selalu berada bersama Xanana ini saat di Indonesia, tak sekalipun mendengar pernyataan Xanana tersebut. Bahkan ketika Xanana diwawancarai sejumlah wartawan. Xanana berada di Indonesia dalam rangka memenuhi undangan TNI dalam peringatan HUT TNI di Surabaya, Senin (6/10) lalu.
Sjafrie merasa sangat perlu membantah pemberitaan yang dimuat sejumlah media online tersebut. Pasalnya, selama ini Indonesia telah mengakui kedaulatan Timor Leste. Soal kunjungan Xanana ke Indonesia, ia mengakui banyak diskusi intensif yang dilakukan. Namun hanya seputar peningkatan kerjasama di bidang pertahanan dan militer.
Apalagi selama ini, Kementerian Pertahanan dan TNI telah punya rencana melakukan program kerjasama peningkatan kapasitas organisasi dari mulai perwira, bintara hinga tamtama tentara Timor Leste.
Sjafrie berharap isu tersebut tidak dibesar-besarkan lagi dan lebih baik semua berfikir ke depan. Terlebih dalam waktu dekat Xanana akan menerima penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Ia khawatir, isu ini akan dimanfaatkan pihak yang tak bertanggungjawab sehingga bisa mengganggu hubungan baik Indonesia dengan Timur Leste. Padahal rekonsiliasi kedua negara pasca konflik, menjadi acuan global mengenai perdamaian dunia. "Jangan sampai hubungan yang kita bangun ini terganggu dengan wacana yang tidak ada landasannya,” ujar Sjafrie.
Berita dimuat oleh beberapa laman berita online yang mewawancarai Xanana. Dalam berita tersebut dinyatakan bahwa Xanana mengatakan ingin kembali bergabung dengan NKRI.
Ada dugaan, kekeliruan terdapat pada kesalahan penulis saat menerjemahkan bahasa inggris yang diucapkan Xanana. Penulis berita mengartikan kata “We Won't” (kami tidak akan) dan mengira Xanana mengucapkan kata “We Want” (kami ingin).
Karena itu, Ia berharap isu tak berdasar itu tidak dibesar-besarkan karena bisa menggangu hubungan baik kedua negara. "Saya ingin mengarisbawahi bahwa wacana yang disebutkan dalam tagline itu, tidak ada," kata Sjafrie kepada wartawan Kamis (9/10).
Sjafrie yang mengaku selalu berada bersama Xanana ini saat di Indonesia, tak sekalipun mendengar pernyataan Xanana tersebut. Bahkan ketika Xanana diwawancarai sejumlah wartawan. Xanana berada di Indonesia dalam rangka memenuhi undangan TNI dalam peringatan HUT TNI di Surabaya, Senin (6/10) lalu.
Sjafrie merasa sangat perlu membantah pemberitaan yang dimuat sejumlah media online tersebut. Pasalnya, selama ini Indonesia telah mengakui kedaulatan Timor Leste. Soal kunjungan Xanana ke Indonesia, ia mengakui banyak diskusi intensif yang dilakukan. Namun hanya seputar peningkatan kerjasama di bidang pertahanan dan militer.
Apalagi selama ini, Kementerian Pertahanan dan TNI telah punya rencana melakukan program kerjasama peningkatan kapasitas organisasi dari mulai perwira, bintara hinga tamtama tentara Timor Leste.
Sjafrie berharap isu tersebut tidak dibesar-besarkan lagi dan lebih baik semua berfikir ke depan. Terlebih dalam waktu dekat Xanana akan menerima penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Ia khawatir, isu ini akan dimanfaatkan pihak yang tak bertanggungjawab sehingga bisa mengganggu hubungan baik Indonesia dengan Timur Leste. Padahal rekonsiliasi kedua negara pasca konflik, menjadi acuan global mengenai perdamaian dunia. "Jangan sampai hubungan yang kita bangun ini terganggu dengan wacana yang tidak ada landasannya,” ujar Sjafrie.
Berita dimuat oleh beberapa laman berita online yang mewawancarai Xanana. Dalam berita tersebut dinyatakan bahwa Xanana mengatakan ingin kembali bergabung dengan NKRI.
Ada dugaan, kekeliruan terdapat pada kesalahan penulis saat menerjemahkan bahasa inggris yang diucapkan Xanana. Penulis berita mengartikan kata “We Won't” (kami tidak akan) dan mengira Xanana mengucapkan kata “We Want” (kami ingin).
★ jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.