Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) Ilustrasi ACMI (gids)
KEPALA Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat, secara resmi mengaktifkan kembali pengoperasian Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis (13/12). Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti dan pembukaan kain selubung papan nama ACMI.
KSAU menyampaikan pentingnya pengaktifan kembali ACMI Lanud Roesmin Nurjadin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan penerbang TNI Angkatan Udara, terutama dalam melaksanakan pertempuran di udara. Selain mampu memantau secara langsung pergerakan pesawat, ACMI secara real time juga mampu menyajikan data tentang posisi, kecepatan dan akurasi penembakan yang dilakukan oleh pesawat tempur saat melaksanakan pertempuran udara, baik pada saat melaksanakan roketing, bombing maupun penembakan dari udara ke udara dan dari udara ke darat.
“Pengoperasian ACMI merupakan langkah strategis bagi TNI Angkatan Udara dalam melaksanakan tugas kedepan,” katanya melalui siaran pers Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Sus Filfadri yang diterima Jurnal Nasional.
Danlanud Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto mengatakan fasilitas ACMI merupakan fasilitas latihan yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan tempur penerbang Skadron Udara 12. Pada awalnya, ACMI yang diresmikan KSAU merupakan fasilitas latihan yang dulunya bekerja sama dengan RSAF. Seiring dengan kebijakan Mabes TNI, kerja sama tersebut direvisi dan tidak dilanjutkan lagi pada tahun 2003.
“Mengingat pentingnya fasilitas ACMI bagi penerbang tempur dalam melaksanakan pertempuran udara maka Mabesau mengaktifkan kembali sarana dan prasarana latihan ini. Ini merupakan langkah maju dan menunjukkan kepada negara lain bahwa kita mampu mengoperasikan sendiri fasilitas ACMI secara mandiri,” kata Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Lebih lanjut, Danlanud menyampaikan bahwa seluruh peralatan ACMI sudah direnovasi sesuai kebutuhan latihan. Demikian juga dengan sarana dan prasarana pendukung lainnya. Setelah melalui proses renovasi, ACMI Lanud Roesmin Nurjadin juga telah melaksanakan uji coba dengan menggunakan pesawat Hawk 100/200 dengan hasil baik.
Setelah meresmikan pengaktifan kembali ACMI Lanud Roesmin Nurjadin, KSAU yang didampingi oleh Asisten Logistik KSAU, Pangkoopsau I, Pangkoopsau II beserta para pejabat Mabesau meninjau langsung ruangan BCDS ACMI yang berfungsi memantau seluruh pergerakan pesawat saat melaksanakan pertempuran di udara termasuk saat melaksanakan roketing, bombing maupun melihat akurasi dari hasil penembakan tersebut.P 5 POD ACMI Lanud Roesmin Nurjadin Siap Diujicoba Setelah dilaksanakannya pemasangan peralatan dan seluruh instalasi sistim P-5 POD ACMI di Lanud Roesmin Nurjadin, peralatan yang digunakan pesawat tempur untuk pertempuran udara ini direncanakan akan diuji coba menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 12 Lanud Rsn dan pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iwy, Selasa (16/9).
Pelaksanaan Uji coba ini direncanakan akan berlangsung selama satu minggu ini, baik uji coba di darat maupun uji coba langsung menggunakan pesawat tempur di udara. Peralatan P-5 POD ACMI yang dipasang pada pesawat akan mengirimkan berupa data-data ke Ground Station yang ada di gedung ACMI Lanud Roesmin Nurjadin seperti, kecepatan, ketinggian, heading yang ditampilkan pada layar monitor di ground station tersebut.
Penggunaan peralatan ini sangat menunjang dalam pelaksanaan latihan pertempuran di udara karena seluruh pelaksanaan pertempuran udara tersebut terekam dan dapat diputar ulang di ground station. Hasil rekaman tersebut sangat bermanfaat pada saat Debriefing yang dilaksanakan setelah pelaksanaan latihan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan para penerbang tempur dalam melaksanakan pertempuran di udara.
P-5 POD ACMI ini merupakan peralatan yang banyak digunakan oleh sejumlah angkatan udara di dunia, sementara untuk di Indonesia, penggunaan P-5 POD ACMI ini merupakan penggunaan pertama yang didatangkan dari perusahaan DRS Tecnology dan perusahaan Cubic dari Amerika Serikat.
Seiring dengan pelaksanaan uji cuba ini sejumlah personel Lanud Rsn juga mendapat pelatihan dari instruktur perusahaan DRS technology dan perusahaan Cubic tentang pengenalan P-5 Pod ACMI tersebut, baik pengenalan terhadap peralatan, pengoperasiannya maupun perawatan atau pemeliharannya. Selama pelaksanaan instalasi sistim dan uji coba P-5 POD ACMI di Lanud Rsn ini turut didampingi oleh Kafaslat Lanud Rsn, Letkol Pnb Jajang Setiawan dan Kasi Simulator, Diskomlekau, Letkol Lek Irfan Budiman.
KEPALA Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat, secara resmi mengaktifkan kembali pengoperasian Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis (13/12). Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti dan pembukaan kain selubung papan nama ACMI.
KSAU menyampaikan pentingnya pengaktifan kembali ACMI Lanud Roesmin Nurjadin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan penerbang TNI Angkatan Udara, terutama dalam melaksanakan pertempuran di udara. Selain mampu memantau secara langsung pergerakan pesawat, ACMI secara real time juga mampu menyajikan data tentang posisi, kecepatan dan akurasi penembakan yang dilakukan oleh pesawat tempur saat melaksanakan pertempuran udara, baik pada saat melaksanakan roketing, bombing maupun penembakan dari udara ke udara dan dari udara ke darat.
“Pengoperasian ACMI merupakan langkah strategis bagi TNI Angkatan Udara dalam melaksanakan tugas kedepan,” katanya melalui siaran pers Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Sus Filfadri yang diterima Jurnal Nasional.
Danlanud Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto mengatakan fasilitas ACMI merupakan fasilitas latihan yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan tempur penerbang Skadron Udara 12. Pada awalnya, ACMI yang diresmikan KSAU merupakan fasilitas latihan yang dulunya bekerja sama dengan RSAF. Seiring dengan kebijakan Mabes TNI, kerja sama tersebut direvisi dan tidak dilanjutkan lagi pada tahun 2003.
“Mengingat pentingnya fasilitas ACMI bagi penerbang tempur dalam melaksanakan pertempuran udara maka Mabesau mengaktifkan kembali sarana dan prasarana latihan ini. Ini merupakan langkah maju dan menunjukkan kepada negara lain bahwa kita mampu mengoperasikan sendiri fasilitas ACMI secara mandiri,” kata Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Lebih lanjut, Danlanud menyampaikan bahwa seluruh peralatan ACMI sudah direnovasi sesuai kebutuhan latihan. Demikian juga dengan sarana dan prasarana pendukung lainnya. Setelah melalui proses renovasi, ACMI Lanud Roesmin Nurjadin juga telah melaksanakan uji coba dengan menggunakan pesawat Hawk 100/200 dengan hasil baik.
Setelah meresmikan pengaktifan kembali ACMI Lanud Roesmin Nurjadin, KSAU yang didampingi oleh Asisten Logistik KSAU, Pangkoopsau I, Pangkoopsau II beserta para pejabat Mabesau meninjau langsung ruangan BCDS ACMI yang berfungsi memantau seluruh pergerakan pesawat saat melaksanakan pertempuran di udara termasuk saat melaksanakan roketing, bombing maupun melihat akurasi dari hasil penembakan tersebut.P 5 POD ACMI Lanud Roesmin Nurjadin Siap Diujicoba Setelah dilaksanakannya pemasangan peralatan dan seluruh instalasi sistim P-5 POD ACMI di Lanud Roesmin Nurjadin, peralatan yang digunakan pesawat tempur untuk pertempuran udara ini direncanakan akan diuji coba menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 12 Lanud Rsn dan pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iwy, Selasa (16/9).
Pelaksanaan Uji coba ini direncanakan akan berlangsung selama satu minggu ini, baik uji coba di darat maupun uji coba langsung menggunakan pesawat tempur di udara. Peralatan P-5 POD ACMI yang dipasang pada pesawat akan mengirimkan berupa data-data ke Ground Station yang ada di gedung ACMI Lanud Roesmin Nurjadin seperti, kecepatan, ketinggian, heading yang ditampilkan pada layar monitor di ground station tersebut.
Penggunaan peralatan ini sangat menunjang dalam pelaksanaan latihan pertempuran di udara karena seluruh pelaksanaan pertempuran udara tersebut terekam dan dapat diputar ulang di ground station. Hasil rekaman tersebut sangat bermanfaat pada saat Debriefing yang dilaksanakan setelah pelaksanaan latihan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan para penerbang tempur dalam melaksanakan pertempuran di udara.
P-5 POD ACMI ini merupakan peralatan yang banyak digunakan oleh sejumlah angkatan udara di dunia, sementara untuk di Indonesia, penggunaan P-5 POD ACMI ini merupakan penggunaan pertama yang didatangkan dari perusahaan DRS Tecnology dan perusahaan Cubic dari Amerika Serikat.
Seiring dengan pelaksanaan uji cuba ini sejumlah personel Lanud Rsn juga mendapat pelatihan dari instruktur perusahaan DRS technology dan perusahaan Cubic tentang pengenalan P-5 Pod ACMI tersebut, baik pengenalan terhadap peralatan, pengoperasiannya maupun perawatan atau pemeliharannya. Selama pelaksanaan instalasi sistim dan uji coba P-5 POD ACMI di Lanud Rsn ini turut didampingi oleh Kafaslat Lanud Rsn, Letkol Pnb Jajang Setiawan dan Kasi Simulator, Diskomlekau, Letkol Lek Irfan Budiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.