Dua pesawat tempur Rusia terbang mendekati wilayah udara Amerika Serikat secara ilegal. Akibatnya, pesawat tempur tersebut dihadang oleh jet tempur F-22 milik AS di dekat wilayah Alaska.
Insiden yang terjadi pada Rabu (17/9) diikuti oleh insiden kedua yang terjadi pada Kamis (18/9) yang melibatkan dua pesawat pengebom jarak jauh milik Rusia. Kedua pesawat militer Rusia tersebut juga terbang mendekati wilayah udara Kanada dan dihadang oleh dua jet tempur F-18 milik Kanada.
Dalam dua insiden tersebut, pesawat-pesawat Rusia terbang keluar dari wilayah udara yang dilarang, tanpa insiden berarti. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (20/9/2014).
Dalam keterangannya, juru bicara Komando Pertahanan Wilayah Udara Amerika Utara, Mayor Jamie Humphries menyatakan bahwa pesawat perang Rusia tidak pernah memasuki wilayah kedaulatan AS maupun Kanada.
Humphries menjelaskan, pesawat tempur Rusia didampingi oleh dua pesawat pengisi bahan bakar dan dua pesawat pengebom jarak jauh mendekati wilayah Alaska.
Sedangkan seorang pejabat pertahanan AS yang enggan disebut namanya menuturkan, meskipun insiden semacam ini pernah terjadi sebelumnya, namun ini merupakan yang pertama terjadi dalam jangka waktu lama.
Demi mengamankan wilayah udara suatu negara, terdapat zona identifikasi pertahanan udara yang merupakan perpanjangan dari wilayah udara dan dirancang sebagai area penyesuaian agar memberikan pemerintah lebih banyak waktu untuk merespons ancaman potensial di udara.
Zona identifikasi pertahanan udara tersebut tidak berada di bawah perjanjian internasional dan juga hukum internasional.
Di sisi lain, insiden ini terjadi bertepatan dengan kunjungan Presiden Ukraina Petro Poroshenko ke Washington, AS. Namun Pentagon menyatakan, tidak ada indikasi keterkaitan antara kunjungan Poroshenko dengan insiden udara ini.(nvc/gah)
Insiden yang terjadi pada Rabu (17/9) diikuti oleh insiden kedua yang terjadi pada Kamis (18/9) yang melibatkan dua pesawat pengebom jarak jauh milik Rusia. Kedua pesawat militer Rusia tersebut juga terbang mendekati wilayah udara Kanada dan dihadang oleh dua jet tempur F-18 milik Kanada.
Dalam dua insiden tersebut, pesawat-pesawat Rusia terbang keluar dari wilayah udara yang dilarang, tanpa insiden berarti. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (20/9/2014).
Dalam keterangannya, juru bicara Komando Pertahanan Wilayah Udara Amerika Utara, Mayor Jamie Humphries menyatakan bahwa pesawat perang Rusia tidak pernah memasuki wilayah kedaulatan AS maupun Kanada.
Humphries menjelaskan, pesawat tempur Rusia didampingi oleh dua pesawat pengisi bahan bakar dan dua pesawat pengebom jarak jauh mendekati wilayah Alaska.
Sedangkan seorang pejabat pertahanan AS yang enggan disebut namanya menuturkan, meskipun insiden semacam ini pernah terjadi sebelumnya, namun ini merupakan yang pertama terjadi dalam jangka waktu lama.
Demi mengamankan wilayah udara suatu negara, terdapat zona identifikasi pertahanan udara yang merupakan perpanjangan dari wilayah udara dan dirancang sebagai area penyesuaian agar memberikan pemerintah lebih banyak waktu untuk merespons ancaman potensial di udara.
Zona identifikasi pertahanan udara tersebut tidak berada di bawah perjanjian internasional dan juga hukum internasional.
Di sisi lain, insiden ini terjadi bertepatan dengan kunjungan Presiden Ukraina Petro Poroshenko ke Washington, AS. Namun Pentagon menyatakan, tidak ada indikasi keterkaitan antara kunjungan Poroshenko dengan insiden udara ini.(nvc/gah)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.