Gambar peluncuran Bulava: Armada Utara Rusia (Via RIA Novosti)
Rusia berhasil menguji tembak rudal balistik antar benua (ICBM) "Bulava" dari kapal selam bertenaga nuklir Kelas Borey "Vladimir Monomakh," Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada Rabu dilansir RIA Novosti.
Rudal balistik itu diluncurkan dari dalam air, Rabu pagi, dari lokasi dekat Laut Putih di barat laut Rusia dan mengenai target yang direncanakan di Kura, Kamchatka, wilayah timur jauh Rusia. Ini adalah pertama kalinya Vladimir Monomakh meluncurkan rudal balistik Bulava.
Peluncuran Bulava ini merupakan bagian dari uji coba negara pada senjata dan sistem kapal selam Vladimir Monomakh, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Igor Konasehnkov dikutip RIA Novosti.
Bulava (SS-NX-32) adalah rudal balistik tiga tahap berbahan padat yang diluncurkan khusus dari kapal selam (SLBM/Submarine-Launched Ballistic Missile). Berdimensi panjang 12 meter, diameter 2 meter, bobot 36,8 ton, mampu membawa hingga 10 hulu ledak independen dan memiliki jangkauan hingga 9.000 kilometer. Dilaporkan Reuters, rudal ini 100 kali lebih kuat daripada bom atom yang menghancurkan Hiroshima pada tahun 1945.
Kelas Borey (Project 955) adalah kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir pertama yang dibangun Rusia sejak runtuhnya. Vladimir Monomakh adalah kapal selam ketiga dari total delapan kapal selam Kelas Borey yang direncanakan dibangun Rusia hingga 2020. Pembangunan Vladimir Monomakh dimulai pada tahun 2006 dan diluncurkan pada 2012 lalu. Kapal selam ini berdimensi panjang 170 meter, kecepatan 30 knot, diawaki oleh 107 personel dan mampu membawa membawa 16 rudal Bulava.
Kapal selam pertama dan kedua dari Kelas Borey adalah adalah "Yury Dolgoruky" dan "Aleksandr Nevsky." Sedangkan kapal selam keempat dan kelimanya adalah "Knyaz Vladimir" dan "Knyaz Oleg" yang saat ini masih dibangun di galangan kapal Sevmash di Severodvinsk. Kapal-kapal selam nuklir inilah yang akan menjadi tulang punggung kekuatan nuklir strategis berbasis laut Rusia menggantikan kapal-kapal selam pendahulunya yang akan pensiun akhir dekade ini, seperti Kelas Delta III, IV dan Typhoon.
Rudal Bulava kali ini khusus dirancang untuk digunakan kapal selam Kelas Borey. Sejak dimulai tahun 2004, uji coba rudal Bulava telah dilakukan sebanyak 19-20 kali. Tingkat kegagalan masih jauh lebih tinggi, hanya delapan (termasuk peluncuran kali ini) diantaranya yang dinyatakan berhasil. Meskipun banyak menemui kegagalan dalam uji coba, Departemen Pertahanan Rusia tetap bersikeras untuk tidak menggantikan senjata kapal selam Kelas Borey dengan rudal lain. Peluncuran Bulava berikutnya direncanakan pada bulan Oktober dan November.
Pada September tahun lalu, uji coba rudal Bulava dari kapal selam Aleksandr Nevsky juga mengalami kegagalan. Rudal jatuh di Samudera Arktik akibat kegagalan sistem kontrol mesin pada tahap keduanya. Tim penyelidik menyatakan rudal itu rusak karena cacat produksi. Menteri Pertahanan Rusia kemudian memerintahkan penghentian uji coba rudal Bulava pada seluruh kapal selam sampai sistem rudal sudah diperbaiki. Sejak itu, baru kali ini Rusia kembali menguji coba rudal Bulava.
Sebelum Kelas Borey lahir, satu-satunya kapal selam yang menguji coba rudal Bulava adalah "Dmitry Donskoy" dari Kelas Typhoon. Kapal selam terbesar di dunia menguji coba rudal Bulava sejak tahun 2004 hingga Yury Dolgoruky (Kelas Borey) meluncurkan Bulava pertamanya pada 2011.
Rusia berhasil menguji tembak rudal balistik antar benua (ICBM) "Bulava" dari kapal selam bertenaga nuklir Kelas Borey "Vladimir Monomakh," Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada Rabu dilansir RIA Novosti.
Rudal balistik itu diluncurkan dari dalam air, Rabu pagi, dari lokasi dekat Laut Putih di barat laut Rusia dan mengenai target yang direncanakan di Kura, Kamchatka, wilayah timur jauh Rusia. Ini adalah pertama kalinya Vladimir Monomakh meluncurkan rudal balistik Bulava.
Peluncuran Bulava ini merupakan bagian dari uji coba negara pada senjata dan sistem kapal selam Vladimir Monomakh, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Igor Konasehnkov dikutip RIA Novosti.
Bulava (SS-NX-32) adalah rudal balistik tiga tahap berbahan padat yang diluncurkan khusus dari kapal selam (SLBM/Submarine-Launched Ballistic Missile). Berdimensi panjang 12 meter, diameter 2 meter, bobot 36,8 ton, mampu membawa hingga 10 hulu ledak independen dan memiliki jangkauan hingga 9.000 kilometer. Dilaporkan Reuters, rudal ini 100 kali lebih kuat daripada bom atom yang menghancurkan Hiroshima pada tahun 1945.
Kelas Borey (Project 955) adalah kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir pertama yang dibangun Rusia sejak runtuhnya. Vladimir Monomakh adalah kapal selam ketiga dari total delapan kapal selam Kelas Borey yang direncanakan dibangun Rusia hingga 2020. Pembangunan Vladimir Monomakh dimulai pada tahun 2006 dan diluncurkan pada 2012 lalu. Kapal selam ini berdimensi panjang 170 meter, kecepatan 30 knot, diawaki oleh 107 personel dan mampu membawa membawa 16 rudal Bulava.
Kapal selam pertama dan kedua dari Kelas Borey adalah adalah "Yury Dolgoruky" dan "Aleksandr Nevsky." Sedangkan kapal selam keempat dan kelimanya adalah "Knyaz Vladimir" dan "Knyaz Oleg" yang saat ini masih dibangun di galangan kapal Sevmash di Severodvinsk. Kapal-kapal selam nuklir inilah yang akan menjadi tulang punggung kekuatan nuklir strategis berbasis laut Rusia menggantikan kapal-kapal selam pendahulunya yang akan pensiun akhir dekade ini, seperti Kelas Delta III, IV dan Typhoon.
Rudal Bulava kali ini khusus dirancang untuk digunakan kapal selam Kelas Borey. Sejak dimulai tahun 2004, uji coba rudal Bulava telah dilakukan sebanyak 19-20 kali. Tingkat kegagalan masih jauh lebih tinggi, hanya delapan (termasuk peluncuran kali ini) diantaranya yang dinyatakan berhasil. Meskipun banyak menemui kegagalan dalam uji coba, Departemen Pertahanan Rusia tetap bersikeras untuk tidak menggantikan senjata kapal selam Kelas Borey dengan rudal lain. Peluncuran Bulava berikutnya direncanakan pada bulan Oktober dan November.
Pada September tahun lalu, uji coba rudal Bulava dari kapal selam Aleksandr Nevsky juga mengalami kegagalan. Rudal jatuh di Samudera Arktik akibat kegagalan sistem kontrol mesin pada tahap keduanya. Tim penyelidik menyatakan rudal itu rusak karena cacat produksi. Menteri Pertahanan Rusia kemudian memerintahkan penghentian uji coba rudal Bulava pada seluruh kapal selam sampai sistem rudal sudah diperbaiki. Sejak itu, baru kali ini Rusia kembali menguji coba rudal Bulava.
Sebelum Kelas Borey lahir, satu-satunya kapal selam yang menguji coba rudal Bulava adalah "Dmitry Donskoy" dari Kelas Typhoon. Kapal selam terbesar di dunia menguji coba rudal Bulava sejak tahun 2004 hingga Yury Dolgoruky (Kelas Borey) meluncurkan Bulava pertamanya pada 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.