Rusia terus membangun kekuatan militernya pada 2016. Hadirnya berbagai kendaraan, kapal, dan pesawat tempur baru yang dimodernisasi berkontribusi dalam meningkatkan kekuatan militer Rusia. Lantas, senjata baru apa saja yang diterima Angkatan Bersenjata Rusia sepanjang 2016? Tank-tank T-72B3 di Lapangan Dvortsovaya, Sankt Peterburg, selama latihan terakhir parade militer untuk merayakan 71 tahun kemenangan Tentara Merah Uni Soviet pada Perang Patriotik Raya. [Igor Russak / RIA Novosti] ♞
Potensi tempur Angkatan Bersenjata Rusia meningkat 14 persen pada 2016, demikian dilaporkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan pertahanan pada akhir tahun lalu. Shoigu menjelaskan, peningkatan ini membantu menjaga kemampuan pertahanan negara tersebut pada level yang diperlukan.
Namun demikian, Putin menyebutkan masih banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi terkait penguatan armada nuklir serta penyempurnaan Sistem Peringatan Serangan Misil. Selain itu, sistem intelijen dan komunikasi juga harus disempurnakan.
Sang presiden pun menetapkan target. Pada 2021, jumlah teknologi modern di angkatan bersenjata tak boleh kurang dari 70 persen dan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap kontrak harus diperketat secara maksimal.
Persenjataan Kembali di Seluruh Negeri
Pada 2016, Pasukan Distrik Militer Pusat dipasok lebih dari 700 unit model persenjataan teknologi tempur terbaru: sistem Iskander-M, sistem artileri antipesawat Pantsir-S1, delapan pesawat, tiga helikopter modern Mi-24, serta lebih dari 50 tank T-72B3.
Sistem artileri antipesawat Pantsir-S1 ikut dalam dalam latihan besar pertama untuk Parade Hari Kemenangan. [Vitaliy Belousov / RIA Novosti]
Lebih dari 650 unit teknologi tempur modern dikirim ke pasukan di Distrik Militer Timur, termasuk sistem misil Iskander-M, sistem misil pesisir Bastion, sistem antimisil Tor, serta peluncur roket Tornado-G.
Di Timur Jauh, kelompok militer di Kepulauan Kuril mendapat sistem misil pesisir Bal dan Bastion, sementara militer di Kamchatka menerima sistem artileri antipesawat Pantsir-S1.
Sistem rudal pertahanan pantai Bastion selama latihan di Wilayah Primorsky. Sistem rudal Bastion resmi memasuki layanan unit pesisir Armada Pasifik Rusia pada 2016. [Vitaliy Ankov / RIA Novosti]
Angkatan Laut
AL Rusia mendapatkan 24 kapal sepanjang 2016. Armada Laut Hitam merupakan armada yang paling banyak menerima kapal dan kapal selam.
Di antara kapal-kapal yang dikirim ialah dua kapal selam disel-elektrik Veliky Novgorod dan Kolpino dari Proyek 636.3. Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem serangan misil berpresisi tinggi Kalibr, yang digunakan untuk menyerang target darat dan laut, serta aviasi yang telah dimodernisasi.
Kalibr telah membuktikan keampuhannya di Suriah. Kapal selam Rusia dapat meluncrukan misil Kalibr-PL dengan torpedo mereka pada jarak 1.500 kilometer. Akurasi serangan misil mencapai beberapa meter dari target yang disasar.
Selain itu, Angkatan Laut Rusia juga menerima lebih dari seratus misil antikapal Kalibr dan Onix.
Pasukan Kedirgantaraan
Tu-160 M2
Pasukan Kedirgantaraan Rusia mendapat 139 pesawat modern dan empat resimen misil antipesawat yang dilengkapi dengan sistem misil antipesawat S-400. Unit udara di Wilayah Primorsky dan Karelia menerima pesawat tempur Su-35S terbaru yang sudah membuktikan kemampuan tempurnya di Suriah.
Pasukan Kedirgantaraan juga menerima pesawat pengebom strategis Tu-160M dan Tu-95MS yang telah dimodernisasi. Perusahaan Helikopter Rusia memasok pasukan dengan pengiriman helikopter Mi-28N, Ka-52, dan Mi-35M, serta helikopter angkut militer kelas berat Mi-26.
Wakil I Komandan Pasukan Kedirgantaraan Rusia Letnan Jenderal Pavel Kurachenko menyebutkan bahwa pada 2018 pasukan udara hendak ‘menciptakan area radar tertutup untuk Sistem Peringatan Serangan Misil dan mulai menempatkan elemen sistem untuk menangkis sistem antariksa, yang dilengkapi dengan senjata berbasis prinsip fisika terbaru.’
Angkatan Darat
Angkatan Darat Rusia menerima 2.930 model senjata baru dan yang telah dimodernisasi. Sebanyak 22 ribu perangkat komunikasi dan 260 kendaraan udara tak berawak telah dikirim ke pasukan. Mereka juga membentuk 36 unit dan divisi militer drone. Secara keseluruhan, pasukan memiliki lebih dari 600 sistem dan dua ribu drone, termasuk sistem terbaru Orlan-10 dan Eleron-3.
Pasukan Misil Strategis
RS-24 Yars
Pada 2016, 23 misil bergerak dan stasioner Yars dikirim ke Pasukan Misil Strategis Rusia. Secara keseluruhanm mereka kini memiliki 400 misil balistik antarbenua berhulu ledak nuklir dengan beragam kapasitas. Lebih dari 60 persen senjata strategis pasukan nuklir dan hulu ledaknya terkonsentrasi di Pasukan Misil Strategis.
Menurut Komandan Pasukan Misil Strategis Letnan Jenderal Sergei Karakaev, kehadiran Yars akan memperkuat kemampuan tempur Pasukan Misil Strategis untuk melawan sistem pertahanan misil dan memperkuat potensi penangkisan pasukan nuklir strategis Rusia.
Potensi tempur Angkatan Bersenjata Rusia meningkat 14 persen pada 2016, demikian dilaporkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan pertahanan pada akhir tahun lalu. Shoigu menjelaskan, peningkatan ini membantu menjaga kemampuan pertahanan negara tersebut pada level yang diperlukan.
Namun demikian, Putin menyebutkan masih banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi terkait penguatan armada nuklir serta penyempurnaan Sistem Peringatan Serangan Misil. Selain itu, sistem intelijen dan komunikasi juga harus disempurnakan.
Sang presiden pun menetapkan target. Pada 2021, jumlah teknologi modern di angkatan bersenjata tak boleh kurang dari 70 persen dan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap kontrak harus diperketat secara maksimal.
Persenjataan Kembali di Seluruh Negeri
Pada 2016, Pasukan Distrik Militer Pusat dipasok lebih dari 700 unit model persenjataan teknologi tempur terbaru: sistem Iskander-M, sistem artileri antipesawat Pantsir-S1, delapan pesawat, tiga helikopter modern Mi-24, serta lebih dari 50 tank T-72B3.
Sistem artileri antipesawat Pantsir-S1 ikut dalam dalam latihan besar pertama untuk Parade Hari Kemenangan. [Vitaliy Belousov / RIA Novosti]
Lebih dari 650 unit teknologi tempur modern dikirim ke pasukan di Distrik Militer Timur, termasuk sistem misil Iskander-M, sistem misil pesisir Bastion, sistem antimisil Tor, serta peluncur roket Tornado-G.
Di Timur Jauh, kelompok militer di Kepulauan Kuril mendapat sistem misil pesisir Bal dan Bastion, sementara militer di Kamchatka menerima sistem artileri antipesawat Pantsir-S1.
Sistem rudal pertahanan pantai Bastion selama latihan di Wilayah Primorsky. Sistem rudal Bastion resmi memasuki layanan unit pesisir Armada Pasifik Rusia pada 2016. [Vitaliy Ankov / RIA Novosti]
Angkatan Laut
AL Rusia mendapatkan 24 kapal sepanjang 2016. Armada Laut Hitam merupakan armada yang paling banyak menerima kapal dan kapal selam.
Di antara kapal-kapal yang dikirim ialah dua kapal selam disel-elektrik Veliky Novgorod dan Kolpino dari Proyek 636.3. Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem serangan misil berpresisi tinggi Kalibr, yang digunakan untuk menyerang target darat dan laut, serta aviasi yang telah dimodernisasi.
Kalibr telah membuktikan keampuhannya di Suriah. Kapal selam Rusia dapat meluncrukan misil Kalibr-PL dengan torpedo mereka pada jarak 1.500 kilometer. Akurasi serangan misil mencapai beberapa meter dari target yang disasar.
Selain itu, Angkatan Laut Rusia juga menerima lebih dari seratus misil antikapal Kalibr dan Onix.
Pasukan Kedirgantaraan
Tu-160 M2
Pasukan Kedirgantaraan Rusia mendapat 139 pesawat modern dan empat resimen misil antipesawat yang dilengkapi dengan sistem misil antipesawat S-400. Unit udara di Wilayah Primorsky dan Karelia menerima pesawat tempur Su-35S terbaru yang sudah membuktikan kemampuan tempurnya di Suriah.
Pasukan Kedirgantaraan juga menerima pesawat pengebom strategis Tu-160M dan Tu-95MS yang telah dimodernisasi. Perusahaan Helikopter Rusia memasok pasukan dengan pengiriman helikopter Mi-28N, Ka-52, dan Mi-35M, serta helikopter angkut militer kelas berat Mi-26.
Wakil I Komandan Pasukan Kedirgantaraan Rusia Letnan Jenderal Pavel Kurachenko menyebutkan bahwa pada 2018 pasukan udara hendak ‘menciptakan area radar tertutup untuk Sistem Peringatan Serangan Misil dan mulai menempatkan elemen sistem untuk menangkis sistem antariksa, yang dilengkapi dengan senjata berbasis prinsip fisika terbaru.’
Angkatan Darat
Angkatan Darat Rusia menerima 2.930 model senjata baru dan yang telah dimodernisasi. Sebanyak 22 ribu perangkat komunikasi dan 260 kendaraan udara tak berawak telah dikirim ke pasukan. Mereka juga membentuk 36 unit dan divisi militer drone. Secara keseluruhan, pasukan memiliki lebih dari 600 sistem dan dua ribu drone, termasuk sistem terbaru Orlan-10 dan Eleron-3.
Pasukan Misil Strategis
RS-24 Yars
Pada 2016, 23 misil bergerak dan stasioner Yars dikirim ke Pasukan Misil Strategis Rusia. Secara keseluruhanm mereka kini memiliki 400 misil balistik antarbenua berhulu ledak nuklir dengan beragam kapasitas. Lebih dari 60 persen senjata strategis pasukan nuklir dan hulu ledaknya terkonsentrasi di Pasukan Misil Strategis.
Menurut Komandan Pasukan Misil Strategis Letnan Jenderal Sergei Karakaev, kehadiran Yars akan memperkuat kemampuan tempur Pasukan Misil Strategis untuk melawan sistem pertahanan misil dan memperkuat potensi penangkisan pasukan nuklir strategis Rusia.
♞ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.