PKR10514 PT PAL, KRI REM 331 [Damen] ☆
Keunggulan para ahli dalam negeri semakin terlihat manakala mereka mampu menciptakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih yang dapat diandalkan dan diakui secara global. Beberapa perangkat pertahanan buatan anak bangsa sudah diakui, bahkan digunakan oleh negara lain.
Termasuk kapal perang produksi PT PAL Indonesia. Prestasi anak bangsa dalam menciptakan kapal perang merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Karena dalam pembuatannya diperlukan banyak tenaga ahli untuk mendesain dan membangun kapal perang. Dibutuhkan kemampuan di bidang perancangan, pemasangan instalasi, serta mekanisme permesinan.
Disamping itu hal pendukung lain yang tidak kalah penting dan harus dimiliki dalam sebuah industri kapal yaitu strategi pengadaan material, serta pertimbangan teknis dan ekonomis. Di awal tahun 2016, PT PAL Indonesia berhasil menyelesaikan kapal perang Perusak Kawal Rudal (PKR) Sigma Class 105.
Kapal PKR Sigma 105 merupakan kapal perusak rudal pertama yang dibangun di Indonesia. PT PAL memproduksi PKR Sigma 105 yang merupakan kapal pesanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Kapal pertama diberi nama KRI Raden Eddy Martadinata, akan diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan pada Januari 2017.
Sedangkan kapal kedua yang diberi nama KRI I Gusti Ngurah Rai masih dalam proses pengerjaan di dermaga divisi kapal niaga PT PAL Indonesia.
Selain memproduksi kapal perang untuk digunakan sendiri, PT PAL Indonesia juga memproduksi dan mengekspor kapal perang pesanan negara lain. Kapal perang yang dipesan negara lain itu adalah kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV).
Kapal perang yang diproduksi saat ini merupakan kapal perang pesanan Filipina. Tidak hanya satu, negara tetangga itu bahkan memesan dua kapal SSV sekaligus. Hal ini membuktikan tenaga ahli dalam negeri mampu bersaing dengan ahli-ahli dari negara maju dalam memproduksi kapal perang.
Kapal SSV ini merupakan pengembangan dari kapal perang sejenis yang juga pernah diproduksi PT PAL Indonesia, yakni Landing Platform Dock (LPD) 125 meter.
Bentuk pengembangannya antara lain teknologi yang lebih terbaru, mesin penggerak yang lebih halus, serta daya angkut kendaraan yang lebih banyak.
Keunggulan para ahli dalam negeri semakin terlihat manakala mereka mampu menciptakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih yang dapat diandalkan dan diakui secara global. Beberapa perangkat pertahanan buatan anak bangsa sudah diakui, bahkan digunakan oleh negara lain.
Termasuk kapal perang produksi PT PAL Indonesia. Prestasi anak bangsa dalam menciptakan kapal perang merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Karena dalam pembuatannya diperlukan banyak tenaga ahli untuk mendesain dan membangun kapal perang. Dibutuhkan kemampuan di bidang perancangan, pemasangan instalasi, serta mekanisme permesinan.
Disamping itu hal pendukung lain yang tidak kalah penting dan harus dimiliki dalam sebuah industri kapal yaitu strategi pengadaan material, serta pertimbangan teknis dan ekonomis. Di awal tahun 2016, PT PAL Indonesia berhasil menyelesaikan kapal perang Perusak Kawal Rudal (PKR) Sigma Class 105.
Kapal PKR Sigma 105 merupakan kapal perusak rudal pertama yang dibangun di Indonesia. PT PAL memproduksi PKR Sigma 105 yang merupakan kapal pesanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Kapal pertama diberi nama KRI Raden Eddy Martadinata, akan diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan pada Januari 2017.
Sedangkan kapal kedua yang diberi nama KRI I Gusti Ngurah Rai masih dalam proses pengerjaan di dermaga divisi kapal niaga PT PAL Indonesia.
Selain memproduksi kapal perang untuk digunakan sendiri, PT PAL Indonesia juga memproduksi dan mengekspor kapal perang pesanan negara lain. Kapal perang yang dipesan negara lain itu adalah kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV).
Kapal perang yang diproduksi saat ini merupakan kapal perang pesanan Filipina. Tidak hanya satu, negara tetangga itu bahkan memesan dua kapal SSV sekaligus. Hal ini membuktikan tenaga ahli dalam negeri mampu bersaing dengan ahli-ahli dari negara maju dalam memproduksi kapal perang.
Kapal SSV ini merupakan pengembangan dari kapal perang sejenis yang juga pernah diproduksi PT PAL Indonesia, yakni Landing Platform Dock (LPD) 125 meter.
Bentuk pengembangannya antara lain teknologi yang lebih terbaru, mesin penggerak yang lebih halus, serta daya angkut kendaraan yang lebih banyak.
⚓ Produksi Kapal Perang
⚓ Kapal Perang Buatan Indonesia
⚓ Kapal Perang Ekspor Buatan Indonesia
★ Youtube
⚓ Kapal Perang Buatan Indonesia
⚓ Kapal Perang Ekspor Buatan Indonesia
★ Youtube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.