Beberapa proyek infrastruktur prioritas hingga 2019 (dok. KPPIP) ☆
Presiden Joko Widodo meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menambah pasukannya di daerah-daerah terluar di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan paradigma pembangunan Indonesia yang selama dua tahun terakhir mulai membangun dari pinggiran.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/1/2017). Hadir dalam ratas ini yaitu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, tiga kepala staf angkatan, dan para menteri Kabinet Kerja.
Jokowi mengatakan, penataan pasukan TNI merupakan keharusan untuk membangun postur pertahanan negara yang kuat dan kokoh untuk mengatasi semua ancaman terhadap kedaulatan negara.
Namun, sebagai negara kepulauan dan letak geografis yang sangat luas, Jokowi melihat saat ini penempatan pasukan TNI di titik paling utara sebelah timur, di titik utara sebelah barat, di titik selatan bagian timur, dan di titik selatan bagian barat masih kurang.
“Untuk itu, saya minta agar pasukan TNI juga memperhatikan perubahan paradigma pembangunan nasional kita yang tidak lagi bersifat Jawa-sentris, tapi harus Indonesia-sentris,” ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, dalam dua tahun terakhir pemerintah fokus untuk mempercepat pembangunan dari pinggiran, membangun kawasan timur, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau terdepan Indonesia.
Pemerintah ingin pembangunan dilakukan lebih merata sehingga mengatasi kesenjangan antarwilayah, terutama antara kawasan barat dan timur Indonesia.
Jokowi yakin dengan pemerataan pembangunan antarwilayah, maka daerah-daerah di pinggiran, seperti Pulau Natuna, Miangas, Biak, Merauke, dan Pulau Rote, akan tumbuh menjadi sentra-sentra ekonomi baru.
“Pada titik-titik tersebut bukan hanya merupakan wilayah terluar dan terdepan dari NKRI, tapi juga wilayah-wilayah yang sangat potensial untuk tumbuh menjadi pusat-pusat penggerak ekonomi nasional,” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta agar TNI lebih siap menghadapi corak peperangan masa depan di tengah kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Dengan begitu, rakyat di pinggiran akan merasakan keadaan negara sehingga mereka merasa semakin bangga menjadi warga Indonesia.
Presiden Joko Widodo meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menambah pasukannya di daerah-daerah terluar di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan paradigma pembangunan Indonesia yang selama dua tahun terakhir mulai membangun dari pinggiran.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/1/2017). Hadir dalam ratas ini yaitu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, tiga kepala staf angkatan, dan para menteri Kabinet Kerja.
Jokowi mengatakan, penataan pasukan TNI merupakan keharusan untuk membangun postur pertahanan negara yang kuat dan kokoh untuk mengatasi semua ancaman terhadap kedaulatan negara.
Namun, sebagai negara kepulauan dan letak geografis yang sangat luas, Jokowi melihat saat ini penempatan pasukan TNI di titik paling utara sebelah timur, di titik utara sebelah barat, di titik selatan bagian timur, dan di titik selatan bagian barat masih kurang.
“Untuk itu, saya minta agar pasukan TNI juga memperhatikan perubahan paradigma pembangunan nasional kita yang tidak lagi bersifat Jawa-sentris, tapi harus Indonesia-sentris,” ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, dalam dua tahun terakhir pemerintah fokus untuk mempercepat pembangunan dari pinggiran, membangun kawasan timur, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau terdepan Indonesia.
Pemerintah ingin pembangunan dilakukan lebih merata sehingga mengatasi kesenjangan antarwilayah, terutama antara kawasan barat dan timur Indonesia.
Jokowi yakin dengan pemerataan pembangunan antarwilayah, maka daerah-daerah di pinggiran, seperti Pulau Natuna, Miangas, Biak, Merauke, dan Pulau Rote, akan tumbuh menjadi sentra-sentra ekonomi baru.
“Pada titik-titik tersebut bukan hanya merupakan wilayah terluar dan terdepan dari NKRI, tapi juga wilayah-wilayah yang sangat potensial untuk tumbuh menjadi pusat-pusat penggerak ekonomi nasional,” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta agar TNI lebih siap menghadapi corak peperangan masa depan di tengah kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Dengan begitu, rakyat di pinggiran akan merasakan keadaan negara sehingga mereka merasa semakin bangga menjadi warga Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.