Militer Israel mengatakan pihaknya berhasil membongkar skema militan kelompok Hamas untuk mematai-matai tentaranya dengan meretas telepon genggam mereka dengan berpura-pura sebagai perempuan di media sosial.Militer Israel membeberkan rincian percakapan antara tentara dan pelaku skema 'perangkap madu'. ☆
Disebutkan bahwa para anggota Hamas menemukan tentara-tentara Israel di media sosial, kemudian mereka berusaha menjalin pertemanan dengan menggunakan identitas palsu.
Puluhan serdadu berhasil dibujuk untuk memasang sebuah aplikasi yang dapat mengendalikan fitur kamera dan mikrofon.
Sejauh ini Hamas belum memberikan tanggapan atas tuduhan itu.
Seorang pejabat militer, yang mempresentasikan temuannya kepada para wartawan pada Rabu (11/01), memberikan sejumlah contoh foto dan pesan genit yang telah dikirim ke tentara Israel.
"Tunggu sebentar, saya akan mengirim foto, sayang," demikian tulis pelaku dalam komunikasinya.
"OK. Ha-ha," balas tentara, dan tak lama setelah itu ia menerima kiriman foto seorang perempuan berambut pirang.
Pelaku kemudian menyarankan agar ia dan sang tentara mengunduh "aplikasi sederhana yang memungkin mereka berdua mengobrol lewat video". Pada kenyataannya, aplikasi tersebut memberikan akses kepada pelaku untuk mengendalikan telepon pintar tentara.
Unit keamanan informasi militer Israel mengungkap skema itu setelah mendapat pengaduan dari para tentara yang curiga para perempuan membujuk mereka mengunduh aplikasi tetapi setelah itu mereka menghilang.
Namun seorang pejabat militer, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan Hamas tidak berhasil membongkar rahasia besar.
"Itu berpotensi menimbulkan kerugian besar," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AP.
"Sampai sekarang, kerugian yang ditimbulkan kecil. Namun kami ingin mencegahnya."
Sebagian tentara yang tertipu, menurutnya, berpangkat rendah. Para pelaku tertarik mendapatkan informasi tentang manuver militer Israel, jumlah pasukan dan persenjataan di sekitar wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Disebutkan pula bahwa foto-foto yang digunakan dalam skema 'perangkap madu' itu adalah foto nyata perempuan. Foto-foto dan informasi pribadi dicuri dari profil di media sosial.
Disebutkan bahwa para anggota Hamas menemukan tentara-tentara Israel di media sosial, kemudian mereka berusaha menjalin pertemanan dengan menggunakan identitas palsu.
Puluhan serdadu berhasil dibujuk untuk memasang sebuah aplikasi yang dapat mengendalikan fitur kamera dan mikrofon.
Sejauh ini Hamas belum memberikan tanggapan atas tuduhan itu.
Seorang pejabat militer, yang mempresentasikan temuannya kepada para wartawan pada Rabu (11/01), memberikan sejumlah contoh foto dan pesan genit yang telah dikirim ke tentara Israel.
"Tunggu sebentar, saya akan mengirim foto, sayang," demikian tulis pelaku dalam komunikasinya.
"OK. Ha-ha," balas tentara, dan tak lama setelah itu ia menerima kiriman foto seorang perempuan berambut pirang.
Pelaku kemudian menyarankan agar ia dan sang tentara mengunduh "aplikasi sederhana yang memungkin mereka berdua mengobrol lewat video". Pada kenyataannya, aplikasi tersebut memberikan akses kepada pelaku untuk mengendalikan telepon pintar tentara.
Unit keamanan informasi militer Israel mengungkap skema itu setelah mendapat pengaduan dari para tentara yang curiga para perempuan membujuk mereka mengunduh aplikasi tetapi setelah itu mereka menghilang.
Namun seorang pejabat militer, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan Hamas tidak berhasil membongkar rahasia besar.
"Itu berpotensi menimbulkan kerugian besar," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AP.
"Sampai sekarang, kerugian yang ditimbulkan kecil. Namun kami ingin mencegahnya."
Sebagian tentara yang tertipu, menurutnya, berpangkat rendah. Para pelaku tertarik mendapatkan informasi tentang manuver militer Israel, jumlah pasukan dan persenjataan di sekitar wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Disebutkan pula bahwa foto-foto yang digunakan dalam skema 'perangkap madu' itu adalah foto nyata perempuan. Foto-foto dan informasi pribadi dicuri dari profil di media sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.