ilustrasi - pelepasan pasukan pengamanan perbatasan (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)☆
Prajurit Batalyon 725 Woroagi Korem 143 Haluoleo Provinsi Sulawesi Tenggara menjalani latihan sebagai persiapan menyambut penugasan pengamanan di wilayah perbatasan negara Indonesia dan Timor Leste.
Komandan Batalyon 725 Woroagi Mayor (Inf) Nurman Syahreda di Kendari, Jumat, mengatakan prajurit yang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan sebanyak 350 orang.
"Pergeseran prajurit untuk mengamankan wilayah perbatasan dua negara (Indonesia dan Timor Leste) yang dulunya bersaudara berdasarkan perintah Mabes TNI Angkatan Darat," kata Nurman.
Setengah prajurit Batalyon Woroagi yang menjalani latihan maksimal tersebut akan dikirim ke perbatasan Indonesia-Timor Leste pada Agustus 2015.
"Prajurit Batalyon Woroagi sebanyak 650 orang. Artinya separuh dari prajurit yang ada akan bertugas di luar daerah namun tidak masalah dengan keamanan dalam wilayah Sultra," katanya.
Prajurit Batalyon 725 Woroagi sebanyak 650 orang dibagi dalam tiga kompi, yakni kompi A di Boro Boro, Kabupaten Konawe Selatan, kompi B Pomalaa, Kabupaten Kolaka dan kompi C Kaisabu, Kabupaten Buton.
Latihan fisik dan senjata bagi prajurit TNI Angkatan Darat rutin digelar namun menghadapi penugasan pengamanan wilayah antarnegara makin ditingkatkan.
"Ya, prajurit militer harus siap fisik dan mental untuk berlatih dan ditugaskan menjaga kedaulatan negara atau mengemban tugas perdamaian dari Perserikatan Bangsa Bangsa," kata Nurman.
Prajurit Batalyon 725 Woroagi Korem 143 Haluoleo Provinsi Sulawesi Tenggara menjalani latihan sebagai persiapan menyambut penugasan pengamanan di wilayah perbatasan negara Indonesia dan Timor Leste.
Komandan Batalyon 725 Woroagi Mayor (Inf) Nurman Syahreda di Kendari, Jumat, mengatakan prajurit yang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan sebanyak 350 orang.
"Pergeseran prajurit untuk mengamankan wilayah perbatasan dua negara (Indonesia dan Timor Leste) yang dulunya bersaudara berdasarkan perintah Mabes TNI Angkatan Darat," kata Nurman.
Setengah prajurit Batalyon Woroagi yang menjalani latihan maksimal tersebut akan dikirim ke perbatasan Indonesia-Timor Leste pada Agustus 2015.
"Prajurit Batalyon Woroagi sebanyak 650 orang. Artinya separuh dari prajurit yang ada akan bertugas di luar daerah namun tidak masalah dengan keamanan dalam wilayah Sultra," katanya.
Prajurit Batalyon 725 Woroagi sebanyak 650 orang dibagi dalam tiga kompi, yakni kompi A di Boro Boro, Kabupaten Konawe Selatan, kompi B Pomalaa, Kabupaten Kolaka dan kompi C Kaisabu, Kabupaten Buton.
Latihan fisik dan senjata bagi prajurit TNI Angkatan Darat rutin digelar namun menghadapi penugasan pengamanan wilayah antarnegara makin ditingkatkan.
"Ya, prajurit militer harus siap fisik dan mental untuk berlatih dan ditugaskan menjaga kedaulatan negara atau mengemban tugas perdamaian dari Perserikatan Bangsa Bangsa," kata Nurman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.