Moskow dan Nikosia tengah bernegosiasi mengenai kemungkinan penggunaan bandara dan pelabuhan Siprus untuk menempatkan pesawat dan kapal perang Rusia, yang akan digunakan dalam situasi darurat dan operasi kemanusiaan. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Republik Siprus Nicos Anastasiades pada TASS, Senin (9/2), sebelum kunjungannya ke Rusia.
Dalam wawancara eksklusif, Anastasiades menyampaikan pada Wakil Pertama Direktur Jendral TASS Mikhail Gusman bahwa kedua negara akan memperbaharui perjanjian militer bilateral mereka.
Berdasarkan beberapa laporan media sebelumnya, Rusia dituduh hendak mendirikan markas militer di Siprus.
Menanggapi hal ini, para pakar menilai Rusia tidak membutuhkan pangkalan militer di Siprus, terutama mengingat iklim ekonomi Rusia saat ini. Hal tersebut disampaikan mantan kepala divisi perjanjian internasional Kementerian Pertahanan Rusia Letjen Yevgeny Buzhinsk.
"Tentu, kita tidak membutuhkan pangkalan militer di sana, terutama mengingat kondisi ekonomi saat ini," ujar Buzhinsky kepada Interfax-AVN, Senin (9/2).
Dalam wawancara eksklusif, Anastasiades menyampaikan pada Wakil Pertama Direktur Jendral TASS Mikhail Gusman bahwa kedua negara akan memperbaharui perjanjian militer bilateral mereka.
Berdasarkan beberapa laporan media sebelumnya, Rusia dituduh hendak mendirikan markas militer di Siprus.
Menanggapi hal ini, para pakar menilai Rusia tidak membutuhkan pangkalan militer di Siprus, terutama mengingat iklim ekonomi Rusia saat ini. Hal tersebut disampaikan mantan kepala divisi perjanjian internasional Kementerian Pertahanan Rusia Letjen Yevgeny Buzhinsk.
"Tentu, kita tidak membutuhkan pangkalan militer di sana, terutama mengingat kondisi ekonomi saat ini," ujar Buzhinsky kepada Interfax-AVN, Senin (9/2).
♞ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.