Rencana pembelian alutsista tidak hanya di sektor laut saja, pembangunan pertahanan akan menyeluruh darat, laut dan udara. Kehadiran kapal selam Changbogo ini, tentunya akan mendukung progam kemaritiman pemerintahan Joko Widodo. Namun perlu dicermati pentingnya kemandirian Indonesia untuk dapat membangun alutsista sendiri. [wikipedia.com] ○
Penerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) 2015 bidang teknologi, Kaharuddin Djenod, menyatakan mampu dan siap membangun kapal selam untuk Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kaharuddin di hadapan Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah tamu undangan PAB di Djakarta Theatre, Jumat, 21 Agustus 2015.
"Saya siapkan desain kapal selam 30 meter, jika Indonesia mau buat dan jalankan itu dengan tenaga kita sendiri, saya siap untuk membangunnya," ujar ilmuwan yang telah menimba ilmu perkapalan di Jepang selama 15 tahun tersebut.
Kaharuddin Djenod memiliki harapan agar bangsa Indonesia mampu mandiri dalam bidang maritim. Dirinya juga menyatakan terinspirasi salah satu pesan mantan Presiden Sukarno tentang kedaulatan maritim.
"Sebagai putra bangsa, saya ingin realisasikan pesan Bung Karno pada Januari 1950, hendaknya Indonesia membangun industri maritim dan dirgantara jika ingin memperkuat pertahanan," ucapnya.
Kaharuddin Djenod menerima PAB di bidang teknologi karena dianggap sebagai penopang pengembangan industri maritim Indonesia melalui inovasi teknologi. Kaharuddin mengembangkan sistem dan metode mutakhir desain kapal laut dalam negeri yang mampu bersaing di dunia internasional.
PAB diberikan oleh Yayasan Achmad Bakrie kepada para tokoh terbaik bangsa yang dinilai telah memberikan sumbangan besar dan berharga bagi pembangunan nasional.
Tahun ini, PAB memberikan penghargaan kepada Azyumardi Azra, bidang ilmu sosial; Ahmad Tohari, bidang kesusastraan; Tigor Silaban, bidang kedokteran/kesehatan; Suryadi Ismadji, bidang sains; Kaharuddin Djenod, bidang teknologi; dan Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan muda berprestasi. Hingga penyelenggaraan ke 13 pada tahun ini, PAB telah menganugerahi 51 tokoh nasional dari berbagai latar belakang keilmuan.
Penerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) 2015 bidang teknologi, Kaharuddin Djenod, menyatakan mampu dan siap membangun kapal selam untuk Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kaharuddin di hadapan Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah tamu undangan PAB di Djakarta Theatre, Jumat, 21 Agustus 2015.
"Saya siapkan desain kapal selam 30 meter, jika Indonesia mau buat dan jalankan itu dengan tenaga kita sendiri, saya siap untuk membangunnya," ujar ilmuwan yang telah menimba ilmu perkapalan di Jepang selama 15 tahun tersebut.
Kaharuddin Djenod memiliki harapan agar bangsa Indonesia mampu mandiri dalam bidang maritim. Dirinya juga menyatakan terinspirasi salah satu pesan mantan Presiden Sukarno tentang kedaulatan maritim.
"Sebagai putra bangsa, saya ingin realisasikan pesan Bung Karno pada Januari 1950, hendaknya Indonesia membangun industri maritim dan dirgantara jika ingin memperkuat pertahanan," ucapnya.
Kaharuddin Djenod menerima PAB di bidang teknologi karena dianggap sebagai penopang pengembangan industri maritim Indonesia melalui inovasi teknologi. Kaharuddin mengembangkan sistem dan metode mutakhir desain kapal laut dalam negeri yang mampu bersaing di dunia internasional.
PAB diberikan oleh Yayasan Achmad Bakrie kepada para tokoh terbaik bangsa yang dinilai telah memberikan sumbangan besar dan berharga bagi pembangunan nasional.
Tahun ini, PAB memberikan penghargaan kepada Azyumardi Azra, bidang ilmu sosial; Ahmad Tohari, bidang kesusastraan; Tigor Silaban, bidang kedokteran/kesehatan; Suryadi Ismadji, bidang sains; Kaharuddin Djenod, bidang teknologi; dan Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan muda berprestasi. Hingga penyelenggaraan ke 13 pada tahun ini, PAB telah menganugerahi 51 tokoh nasional dari berbagai latar belakang keilmuan.
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.