Dua orang tewas dalam baku tembak di Poso Ilustrasi operasi pengejaran
Dua orang tewas dalam baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dan polisi di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis.
Kepolisian baru memberikan keterangan mengenai tewasnya seorang dari kelompok sipil bersenjata yang diduga anggota kelompok teroris pimpinan Santoso.
Jenazah orang yang diduga anggota kelompok Santoso itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk diotopsi.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Aziz mengatakan polisi akan mencocokkan DNA korban dengan DNA keluarganya untuk memastikan identitas korban.
Idham mengatakan selain menembak seorang terduga teroris, polisi juga mengobrak-abrik tempat persembunyian kelompok Santoso dan menyita beberapa senjata api termasuk senjata anti tank jenis M60 dan ratusan bom aktif.
Aksi baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan polisi berlangsung sejak 17 Agustus hingga Kamis.
Satu orang perwira polisi dari Brigade Mobil (Brimob) juga dilaporkan tewas tertembak, Kamis (20/8).
Bendera setengah tiang tampak berkibar di Markas Kompi Brimob Kota Poso. Namun belum ada konfirmasi dari kepolisian mengenai tewasnya perwira Polri tersebut.
Idham mengatakan bahwa ada sosok Santoso alias Abu Wardah dalam baku tembak di Gunung Langka pada Rabu siang, namun orang tersebut lolos dari penangkapan.
Dalam baku tembak tersebut sekitar 30 orang anak buah Santoso dilengkapi dengan senjata penghancur tank dan bom.Satu anggota Polri tertembak di Poso Kapolri
Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengatakan satu personil Polisi tertembak saat upaya penangkapan gerombolan bersenjata di Poso.
"Ya masih dibawa turun (dari lokasi kontak senjata-red)," kata Kapolri usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis.
Kapolri mengatakan selain anggota Polri, ada pula kelompok yang tewas dalam pengejaran tersebut.
"Jadi ada satu yang meninggal memang di sana (anggota kelompok-red), tertembak, kemudian satu (lagi-red) memang anggota kita tertembak mudah-mudahan bisa tertolong," kata Kapolri.
Pengejaran, kata Badrodin sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dan pada Rabu (19/8) dilakukan penambahan pasukan.
"Masih di atas (anggota kepolisian-red), tadi malam kita tambah pasukan," tuturnya.
Kapolri mengatakan pihaknya melakukan pengejaran terhadap kelompok terduga teroris yang dipimpin oleh Santoso.
Sebelumnya, Mabes Polri menambahkan pasukan dari satuan Brimob untuk diterjunkan ke Poso, Sulawesi Tengah, pasca bakutembak antara polisi dengan kelompok sipil bersenjata yang diduga teroris di daerah itu dalam dua hari terakhir.
Sebanyak 146 pasukan dari Brimob Kelapa Dua Polri tersebut, sudah tiba di Bandara Mutiara Palu, Kamis dengan menggunakan pesawat penumpang reguler.
Setibanya di Kota Palu, pasukan elite Polri tersebut langsung diberangkatkan ke Poso melalui darat. Mereka diangkut menggunakan enam bus milik Polda Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Aziz di Kota Palu, mengatakan penambahan pasukan itu untuk memburu kelompok terduga teroris Santoso pascakontak senjata dengan polisi sejak 17 Agustus 2015 di Gunung Langka Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Kontak senjata tersebut menewaskan pihak sipil bersenjata bernama Mado. Mado tertembak saat penyergapan di Gunung Auma dan Gunung Langka.
Idham Aziz mengatakan kepolisian dari Polda Sulawesi Tengah juga sudah memblokade pintu masuk dan keluar Poso mengantisipasi keluarnya kelompok Santoso dari wilayah tersebut.Perwira Brimob yang Tewas Ditembak di Poso Ternyata Putra Perwira Polda Sulut Iptu Brian Tatontos [Facebook]
Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung mengaku sedih atas meninggalnya salah seorang putra terbaik Sulawesi Utara, Iptu Brian Tatontos.
"Polri berduka dan saya turut bersedih atas kepergian putra terbaik yang tewas di Poso. Semoga amal ibadah almarhum diterima disisi-Nya," ujarnya.
Iptu Brian Tatontos tertembak setelah kontak senjata dengan teroris di pegunungan Gayatri, Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Iptu Brian Tatontos merupakan putra sulung anak pasangan dari Kompol Lody Tatontos (Kabag Sumda Polres Talaud, Polda Sulawesi Utara) dan Iptu Telly Lombontariang (Anggota Reskrimsus Polda Sulawesi Utara). Dia menjabat Komandan Kompi Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Utara.
Rencananya, jenazah Iptu Brian akan dikebumikan di Manado, Sulawesi Utara. Sebelumnya, akan diterbangkan dari Poso, Jumat (21/8/2015) besok. Lalu, disemayamkan di rumah duka, Asrama Polisi Pakowa, Manado.
Dua orang tewas dalam baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dan polisi di Poso, Sulawesi Tengah, Kamis.
Kepolisian baru memberikan keterangan mengenai tewasnya seorang dari kelompok sipil bersenjata yang diduga anggota kelompok teroris pimpinan Santoso.
Jenazah orang yang diduga anggota kelompok Santoso itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk diotopsi.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Aziz mengatakan polisi akan mencocokkan DNA korban dengan DNA keluarganya untuk memastikan identitas korban.
Idham mengatakan selain menembak seorang terduga teroris, polisi juga mengobrak-abrik tempat persembunyian kelompok Santoso dan menyita beberapa senjata api termasuk senjata anti tank jenis M60 dan ratusan bom aktif.
Aksi baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan polisi berlangsung sejak 17 Agustus hingga Kamis.
Satu orang perwira polisi dari Brigade Mobil (Brimob) juga dilaporkan tewas tertembak, Kamis (20/8).
Bendera setengah tiang tampak berkibar di Markas Kompi Brimob Kota Poso. Namun belum ada konfirmasi dari kepolisian mengenai tewasnya perwira Polri tersebut.
Idham mengatakan bahwa ada sosok Santoso alias Abu Wardah dalam baku tembak di Gunung Langka pada Rabu siang, namun orang tersebut lolos dari penangkapan.
Dalam baku tembak tersebut sekitar 30 orang anak buah Santoso dilengkapi dengan senjata penghancur tank dan bom.Satu anggota Polri tertembak di Poso Kapolri
Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengatakan satu personil Polisi tertembak saat upaya penangkapan gerombolan bersenjata di Poso.
"Ya masih dibawa turun (dari lokasi kontak senjata-red)," kata Kapolri usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis.
Kapolri mengatakan selain anggota Polri, ada pula kelompok yang tewas dalam pengejaran tersebut.
"Jadi ada satu yang meninggal memang di sana (anggota kelompok-red), tertembak, kemudian satu (lagi-red) memang anggota kita tertembak mudah-mudahan bisa tertolong," kata Kapolri.
Pengejaran, kata Badrodin sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dan pada Rabu (19/8) dilakukan penambahan pasukan.
"Masih di atas (anggota kepolisian-red), tadi malam kita tambah pasukan," tuturnya.
Kapolri mengatakan pihaknya melakukan pengejaran terhadap kelompok terduga teroris yang dipimpin oleh Santoso.
Sebelumnya, Mabes Polri menambahkan pasukan dari satuan Brimob untuk diterjunkan ke Poso, Sulawesi Tengah, pasca bakutembak antara polisi dengan kelompok sipil bersenjata yang diduga teroris di daerah itu dalam dua hari terakhir.
Sebanyak 146 pasukan dari Brimob Kelapa Dua Polri tersebut, sudah tiba di Bandara Mutiara Palu, Kamis dengan menggunakan pesawat penumpang reguler.
Setibanya di Kota Palu, pasukan elite Polri tersebut langsung diberangkatkan ke Poso melalui darat. Mereka diangkut menggunakan enam bus milik Polda Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Aziz di Kota Palu, mengatakan penambahan pasukan itu untuk memburu kelompok terduga teroris Santoso pascakontak senjata dengan polisi sejak 17 Agustus 2015 di Gunung Langka Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Kontak senjata tersebut menewaskan pihak sipil bersenjata bernama Mado. Mado tertembak saat penyergapan di Gunung Auma dan Gunung Langka.
Idham Aziz mengatakan kepolisian dari Polda Sulawesi Tengah juga sudah memblokade pintu masuk dan keluar Poso mengantisipasi keluarnya kelompok Santoso dari wilayah tersebut.Perwira Brimob yang Tewas Ditembak di Poso Ternyata Putra Perwira Polda Sulut Iptu Brian Tatontos [Facebook]
Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung mengaku sedih atas meninggalnya salah seorang putra terbaik Sulawesi Utara, Iptu Brian Tatontos.
"Polri berduka dan saya turut bersedih atas kepergian putra terbaik yang tewas di Poso. Semoga amal ibadah almarhum diterima disisi-Nya," ujarnya.
Iptu Brian Tatontos tertembak setelah kontak senjata dengan teroris di pegunungan Gayatri, Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Iptu Brian Tatontos merupakan putra sulung anak pasangan dari Kompol Lody Tatontos (Kabag Sumda Polres Talaud, Polda Sulawesi Utara) dan Iptu Telly Lombontariang (Anggota Reskrimsus Polda Sulawesi Utara). Dia menjabat Komandan Kompi Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Utara.
Rencananya, jenazah Iptu Brian akan dikebumikan di Manado, Sulawesi Utara. Sebelumnya, akan diterbangkan dari Poso, Jumat (21/8/2015) besok. Lalu, disemayamkan di rumah duka, Asrama Polisi Pakowa, Manado.
♖ Antara | Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.